Rabu, 16 Desember 2009

Artikel Umum

Mengenal Agribisnis dan Perencanaannya

Agribisnis, yang seringkali diucapkan secara salah menjadi agribisnis, merupakan kegiatan manusia yang memanfaatkan sumber daya alam untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya. Istilah lainnya adalah cara pandang ekonomi bagi kegiatan dalam bidang pertanian.

Bidang ini mempelajari strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran. Secara luas, istilah ini diartikan sebagai bisnis berbasis sumber daya alam.

Objek agribisnis dapat berupa tumbuhan, hewan, ataupun organisme lainnya. Kegiatan budidaya termasuk dalam bagian hulu bisnis ini.

Apabila produk budidaya atau hasil panen dimanfaatkan oleh pengelola sendiri, kegiatan ini disebut pertanian subsisten, dan merupakan kegiatan bidang ini yang paling primitif. Pemanfaatan sendiri dapat berarti juga menjual atau menukar untuk memenuhi keperluan sehari-hari.

Dalam arti luas, agribisnis tidak hanya mencakup kepada industri makanan saja. Seiring perkembangan teknologi, pemanfaatan produk pertanian berkaitan erat dengan farmasi, teknologi bahan, dan penyediaan energi.

Perencanaan Agribisnis adalah usaha sistematis untuk mencari alternatif-alternatif baru, disertai dengan penghitungan konsekuensi finansialnya terhadap hasil dan biaya. Tujuannya adalah untuk memperoleh pendapatan yang paling tinggi baik, berbentuk natura maupun uang.

Ditinjau secara ekonomis murni, agar proses agribisnis berkelanjutan maka formula yang harus dicapai adalah :

Nilai hasil = biaya + laba guna menampung seluruh resiko usaha.

Dari sudut agribisnis yang dilakukan oleh petani dan nelayan dalam bentuk usaha tani, maka formula yang digunakan :

Nilai hasil = biaya + menampung kebutuhan hidup petani dan nelayan secara sejahtera.

Jika Anda serius untuk menekuni bidang ini, maka harus memahami tahapan-tahapan perencanaan agribisnis, antara lain :

  • Mencari alternatif-alternatif
  • Menghitung rendabilitas dan melakukan analisis perencanaan
  • Membandingkan situasi baru dengan situasi saat ini

Pada hakekatnya yang perlu diusahakan adalah pemanfaatan semaksimal mungkin

dari faktor-faktor yang paling langka. Misalnya saja, tanah paling langka, maka gunakanlah tanah seintensif mungkin dengan teknik intensifikasi untuk meningkatkan produktifitas. Bila tenaga kerja paling langka, maka usahakan dapat ditunjukkan untuk memproduksi sebanyak-banyaknya persatuan tenaga kerja, dengan menggunakan tanah dan modal yang ada.

Jika modal paling langka, maka diarahkan untuk ektensifikasi dengan menggunakan tenaga kerja yang banyak (padat tenaga kerja, bukan padat modal).

Jadi, perbandingan kuantitatif antara luas tanah dibanding jumlah modal yang digunakan, akan tergantung kelangkaan relatifnya. Perbandingan akan berubah, jika perbandingan nilainya berubah. Oleh karena itu, bisnis ini harus selalu dinamis agar dapat menyesuaikan dengan perbandingan yang selalu berubah tadi.

Singkatnya, titik tolak perencanaan agribisnis adalah perbandingan kualitatif antara luas tanah, jumlah tenaga kerja, jumlah modal.

Berdasarkan titik tolak tersebut di atas, maka kegiatan perencanaan agribisnis akan

berlangsung sebagai berikut:

  1. Identifikasi kebutuhan pasar.
  2. Identifikasi kebutuhan industri hilir.
  3. Indentifikasi jaringan ketersediaan modal usaha.
  4. Penyusunan pola usaha tani yang memiliki keunggulan kompetitif komoditas.
  5. Perencanaan modal dan pengajuan kredit.

Tentang Penulis: AsianBrain.com Content Team. Asian Brain adalah pusat pendidikan Internet Marketing PERTAMA & TERBAIK di Indonesia. Didirikan oleh Anne Ahira yang kini menjadi ICON Internet Marketing Indonesia. Kunjungi situsnya: www.AsianBrain.com

referensi : koleksi artikel

Selasa, 15 Desember 2009

KONSEP PERTANIAN MODERN

Modernisasi Pertanian

Sejak awal dikembangkannya pertanian di bumi ini, konsep pertamanya adalah pemenuhan kebutuhan pangan manusia. Dicarilah berbagai cara agar supaya pangan yang ada di dunia ini tetap lestari dan tidak habis. Kehidupan purba memulainya dengan ditandainya perubahan pola hidup dari berladang dan berpindah menjadi menetap di suatu daerah. Pada konsep awal ini, pertanian menjadi sektor dasar yang merupakan pijakan dari sektor-sektor lain karena ini memang suatu ‘fitrah’ dari sektor berbasis sumber daya seperti pertanian. Hal ini menyebabkan pertanian terintegrasi cukup baik ke dalam kebijakan ekonomi makro. Oleh karena itu, pada tataran konsep dasar ini, pertanian bisa berkembang pesat. Bahkan negara-negara yang memiliki basis sumber daya kuat seperti Indonesia bisa mencapai swasembada pangan. Dalam Arifin (2004), Pada era 1970-an Indonesia cukup berhasil membangun fondasi atau basis pertumbuhan ekonomi yang baik setelah pembangunan pertanian terintegrasi cukup baik ke dalam kebijakan ekonomi makro. Hasil besar yang secara nyata yang dirasakan langsung oleh masyarakat banyak adalah terpenuhinya kebutuhan pangan secara mandiri (swasembada) pada pertengahan 1980-an.

Kemudian, konsep selanjutnya mulai berkembang, yaitu konsep pemuliaan spesies pertanian yang mencari varietas-varietas yang memiliki keunggulan tersendiri dan lebih menguntungkan manusia. Konsep ini muncul sebagai bagian dari peningkatan kualitas setelah adanya peningkatan kuantitas dari konsep pertama. Didapatlah varietas-varietas dengan keunggulan tertentu, seperti enak rasanya, banyak hasil panennya dalam sekali masa tanam, menghasilkan daging atau susu yang banyak dan berkualitas, dan tahan terhadap hama dan penyakit.

Kedua konsep ini dapat dikatakan sebagai konsep dasar pertanian yang walau berubah seperti apapun kehidupan di muka bumi ini, kedua konsep akan terus dipakai.

Kini, konsep pertanian modern bukan hanya membahas usaha untuk pemenuhan kebutuhan pangan manusia dan pemuliaan spesies pertanian, tetapi sudah lebih ke arah bagaimana cara optimalisasi usahatani untuk menghasilkan bahan pangan yang bermutu, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Di dalamnya juga termasuk usaha peningkatan teknologi pertanian agar pertanian berjalan lebih efektif dan efisien. Inilah perkembangan konsep pertanian selanjutnya. Konsep ini merupakan penggabungan dari dua konsep awal yang terkesan berjalan sendiri-sendiri Pada awalnya terlihat kurang adanya keterkaitan yang erat antara riset dan pengembangan teknologi pertanian dengan peningkatan hasil panen di lapangan. Seiring berjalannya waktu mulai ada harmonisasi keduanya dan hal ini sudah mulai terlihat di tahun 2008 ini. Triwulan II 2008 ini PDB sektor pertanian meningkat 5,1% dari Triwulan I. Hal ini seiring dengan tingginya nilai ekspor hasil pertanian periode Januari-Juni 2008 yang meningkat 50,13% dibanding periode yang sama tahun lalu. Inilah bukti dari optimalisasi usahatani di Indonesia berhasil. Tingginya nilai ekspor hasil pertanian indonesia juga menandakan bahwa kualitas produk pertanian kita sudah sesuai dengan standar kualitas internasional. Baiknya kualitas dan kuantitas produk pertanian Indonesia merupakan hasil dari konsep pertanian modern yang diterapkan di Indonesia.

Konsep optimalisasi usahatani ini dijabarkan oleh sebuah sistem terpadu yang mampu melingkupi semua sektor, termasuk industri, dan mengaitkannya menjadi sebuah rantai perekonomian Indonesia. Sistem ini merupakan penerapan dari konsep pertanian modern, yaitu agribisnis. Sistem agribisnis merupakan sistem yang terdapat keterkaitan erat antar subsistem agribisnis mulai dari hulu hingga jasa penunjang dan menopang satu sama lain. Sistem agribisnis merupakan konsep yang lebih konkrit dan komprehensif untuk pengembangan sektor pertanian ke arah yang lebih baik. Dengan adanya sistem ini, pengembangan komoditas-komoditas pertanian Indonesia pun menjadi lebih fokus karena setiap komoditas memiliki subsistem agribisnis yang berbeda-beda. Sistem ini juga mampu menggerakkan pemerintah untuk lebih giat mengeluarkan kebijakan yang pro terhadap pertanian rakyat dan dunia perbankan agar lebih ‘ramah’ terhadap petani dalam hal kredit karena keduanya masuk sebagai salah satu subsistem agribisnis, yaitu subsistem jasa penunjang yang bergerak bersama-sama subsistem yang lainnya.

Setelah perjuangan penuh manusia untuk merancang konsep pertanian modern untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tanpa batas, kini berkembang lagi konsep pertanian baru yang semakin menunjukkan kebutuhan manusia yang tanpa batas. Pengembangan sektor pertanian ke arah yang lebih lanjut adalah untuk usaha pemenuhan energi. Sumber daya alam yang semakin terbatas, terutama sumber energi, membuat manusia kembali mengandalkan pertanian sebagai penghasil sumber energi alternatif. Belakangan sudah dikembangkan biofuel di Brazil dengan memanfaatkan tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas) dan sudah mulai dikembangkan pula oleh negara lain.

Semua hal diatas mengenai konsep pertanian berhubungan erat dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang tanpa batas. Padahal, sumber daya yang tersedia sudah pasti ada batasnya dan suatu saat akan habis. Untuk kepentingan yang sangat vital inilah sektor pertanian kini sudah terpolitisasi. Apalagi di Indonesia yang mayoritas warganya berlatar belakang pertanian atau berhubungan dengan sektor pertanian.

Pangan pada hakikatnya akan selalu dibutuhkan oleh manusia dan makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, sektor pertanian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suatu negara. Tabiat manusia yang kebutuhannya tanpa batas harus dikendalikan semaksimal mungkin karena alam memiliki keterbatasan. Jika hal itu tidak sesegera mungkin dilakukan, bukan tidak mungkin manusia akan punah sebelum waktu yang ditentukan-Nya.

Game's Lover


Mungkinkah Pecinta Game Akan singkirkan Xbox 360 Demi Sekuel PS3

Sebuah survei yang dilakukan oleh OTX Gameplan menunjukkan bahwa para gamer kemungkinan menyingkirkan Xbox 360 untuk memainkan sekuel populer pada konsol Playstation 3.

“PS3 tampaknya siap menggeser rasio Xbox 360 untuk penjualan PS3 di sebagian besar rilis multi-platform pada permainan favoritnya antara kepemilikan ganda”, kata analis OTX Nick Williams kepada Gamasutra.

Williams menjelaskan bahwa 15 persen dari para gamer yang berencana untuk membeli versi PS3 Assassin’s Creed 2 sendiri iterasi judul asli Xbox 360. Biar bagaimanapun hanya 7 persen dari mereka yang ingin membeli versi Xbox 360 sendiri game asli di PS3.

“[Menurut Williams], data hightlight beralih, setidaknya di antara penggemar Assassin’s Creed, yang mendukung PS3 - sebuah porsi yang cukup besar pemain yang merencanakan pembelotan konsol bagi angsuran kedua”, tulis Gamasutra’s Leigh Alexander.

Namun, Matt Peckham PC World mempertanyakan apakah survei statistik merupakan benar “pembelotan” Xbox 360.

“Apakah bahwa 7 hingga 15 persen kesenjangan ’statistik signifikan’ yang diberikan basis install konsol yang berbeda dari Microsoft dan Sony ?” tanya Peckham. “Apakah penelitian hanya mengacu pada para gamer yang sudah memiliki sendiri keduanya yaitu Xbox 360 dan PS3? Jika demikian, apakah 7 point memimpin dalam satu kelompok atas yang lain benar-benar merupakan suatu ‘pembelotan’?”

Honda Air Blade


Honda Air Blade - Amunisi Terkini Astra Honda Motor

Ternyata “kuping” petinggi Astra Honda Motor panas juga setelah hampir selama setahun penuh di “teror” di dunia maya plus rapor merah divisi marketing mereka. Tanya Kenapa? Mungkin kini petinggi AHM telah mendapat “Hidayah” untuk mengeluarkan produk yang benar benar gress.

Honda Air Blade

Mengandalkan data statistik penjualan Honda Vario dan Yamaha Mio Astra Honda Motor mendatangkan Honda Air Blade yang justru bermain di kelas Nuovo yang justru kurang laku. Terdengar ganjil bukan? Tetapi nampaknya Honda yang mengandalakan Air Blade yang berukuran 40% lebih besar dari Vario ini sebagai skutik multi guna yang artinya tidak seperti Vario atau Mio yang dicap sebagai motor “kota” namun dengan kapasitas bagasi yang 2 kali lebih besar dari bagasi Vario dan performa yang lebih baik diharapkan mampu berfungsi sebagai skutik yang mampu dijadikan kendaraan komuter yang selama ini menjadi “jatah” motor sekelas Mega Pro dan Thunder 125.


Honda Air Blade - Amunisi terkini astra honda motor

Sebagai catatan : Motor Honda Air Blade dapat di temui di automall jakarta dengan bandrol sekitar 26 juta rupiah per unitnya. Motor tersebut sempat di pajang di Citos beberapa waktu yang lalu. Sampai saat ini belum ada konfirmasi resmi oleh AHM tentang kepastian kehadiran Air Blade secara knock down.

Sonic 125 Masuk ?

Ini bukan berita basi maupun gosip ala kadarnya namun di segmen ini nampaknya Astra Honda Motor memiliki ketertarikan untuk kembali bertarung di kelas 125cc. Mengingat di kelas ini sama sekali tidak terdapat bebek jantan pasca ditinggalkan oleh Satria 120. Dengan tiadanya kompetitor maka harapan AHM adalah menguasai segmen bebek jantan sepenuhnya di segmen tersebut. Sebagaimana Suzuki yang memonopoli pasar bebek sport di kelas 150 lewat Satria 150 FU nya. Asalkan harganya tidak lebih dari 17 jutaan besar kemungkinan penjualan Sonic akan menjulang seperti Satria 150 FU. Kita tunggu!

Car's Mode

Busana Mode Butik Terbaru

Selera warga Jakarta yang berbeda-beda akan fesyen menciptakan pasar baru di dunia fasyen, terutama dengan banyaknya pelajar dan mahasiswa yang selalu ingin tampak up-to-date.Toko busana-toko busana baju,penjual jilbab dan penjual tas dengan berbagai macam konsep dan penawaran yang berbeda pun bermunculan untuk memenuhi pasar ini. Mulai department store, factory outlet, toko butik atau butik fashion hingga toko pakaian distro menjadi beberapa konsep yang banyak dituju masyarakat untuk memenuhi kebutuhan akan fesyennya.

Dari tahun ke tahun butik pakaian yang merupakan toko butik dengan konsep menjual pakaian up-to-date dan eksklusif menjadi toko pakaian kesayangan para perempuan khususnya. Mereka yang kebutuhan akan fesyennya lebih rumit dibanding laki-laki lebih memilih butik fashion sebagai tempat berbelanja baju. Ini karena desain yang mereka tawarkan kebanyakan memang sangat menarik dan bukan produk massal (limited edition).

Nilai eksklusif yang disandang butik pakaian pun membuatnya terkesan mahal. Memang, pada awalnya koleksi pakaian butik adalah tempat di mana para desainer pakaian memasarkan hasil rancangannya. Karenanya, wajar bila koleksi pakaian butik mematok harga yang mahal untuk sehelai pakaiannya, yang mungkin hanya satu-satunya di seluruh dunia.

Namun seiring waktu dan permintaan pasar, pada tahun 2000-an, tumbuhlah butik dengan sasaran yang berbeda. Tetap mengusung konsep eksklusif dan up-to-date, namun dengan harga yang lebih murah. Munculnya pasar baru dengan melihat banyaknya mahasiswa dan pelajar yang membutuhkan pakaian unik tapi tetap terjangkau adalah salahsatu alasan kemunculan butik-butik tersebut.

Butik ini tak lagi menjual rancangan desainer, melainkan menjual pakaian-pakaian grosir yang berasal dari Jakarta dan Bandung, atau impor dari negara-negara luar seperti dari Jepang, Korea, Cina dan Singapura. Tetap eksklusif, karena setiap model pakaian-pakaian ini biasanya diproduksi pada jumlah yang lebih terbatas dan tidak dijual di pusat-pusat perbelanjaan atau mall.

Karena mempunyai sistem membeli untuk dijual, maka pemilihan pakaian mana yang layak dijual di butik, sangat penting dilakukan supaya pakaian yang dibeli tersebut sesuai dengan keinginan pasar. Tidak seidealis butik para desainer, butik ini juga sangat mementingkan keinginan pasar. Karenanya, tiap butik mempunyai orang yang bertugas memilih dan membeli pakaian mana yang sesuai dengan keinginan pasar untuk dijual lagi di butiknya.


Pertanian Modern

PERTANIAN MODERN

Pertanian modern yang bertumpu pada pasokan eketernal berupa bahan-bahan kimia buatan (pupuk dan pestisida), menimbulkan kekhawatiran berupa pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, sedangkan pertanian tradisional yang bertumpu pada pasokan internal tanpa pasokan eksternal menimbulkan kekhawatiran berupa rendahnya tingkat produksi pertanian, jauh di bawah kebutuhan manusia. Kedua hal ini yang dilematis dan hal ini telah membawa manusia kepada pemikiran untuk tetap mempertahankan penggunaan masukan dari luar sistem pertanian itu, namun tidak mebahayakan kehidupan manusia dan lingkungannya (Mugnisjah, 2001). Pertanian modern dikhawatirkan memberikan dampak pencemaran sehingga membahayakan kelestarian lingkungan, hal ini dipandang sebagai suatu krisis pertanian modern.

Sebagai alternatif penanggulangan krisis pertanian modern adalah penerapan pertanian organik. Kegunaan budidaya organik menurut Sutanto (2002) adalah meniadakan atau membatasi kemungkinan dampak negatif yang ditimbulkan oleh budidaya kimiawi. Pemanfaatan pupuk organik mempunyai keunggulan nyata dibanding dengan pupuk kimia. Pupuk organik dengan sendirinya merupakan keluaran setiap budidaya pertanian, sehingga merupakan sumber unsur hara makro dan mikro yang dapat dikatakan cuma-cuma. Pupuk organik berdaya amliorasi ganda dengan bermacam-macam proses yang saling mendukung, bekerja menyuburkan tanah dan sekaligus menkonservasikan dan menyehatkan ekosistem tanah serta menghindarkan kemungkinan terjadinya pencemaran lingkungan. Dengan demikian penerapan sistem pertanian organik pada gilirannya akan menciptakan pertanian yang berkelanjutan..

Dunia pertanian modern adalah dunia mitos keberhasilan modernitas. Keberhasilan diukur dari berapa banyaknya hasil panen yang dihasilkan. Semakin banyak, semakin dianggap maju. Di Indonesia, penggunaan pupuk dan pestisida kimia merupakan bagian dari Revolusi Hijau, sebuah proyek ambisius Orde Baru untuk memacu hasil produksi pertanian dengan menggunakan teknologi modern, yang dimulai sejak tahun 1970-an.

Gebrakan revolusi hijau di Indonesia memang terlihat pada dekade 1980-an. Saat itu, pemerintah mengkomando penanaman padi, pemaksaan pemakaian bibit impor, pupuk kimia, pestisida, dan lain-lainnya. Hasilnya, Indonesia sempat menikmati swasembada beras. Namun pada dekade 1990-an, petani mulai kelimpungan menghadapi serangan hama, kesuburan tanah merosot, ketergantungan pemakaian pupuk yang semakin meningkat dan pestisida tidak manjur lagi, dan harga gabah dikontrol pemerintah. Revolusi Hijau bahkan telah mengubah secara drastis hakekat petani. Dalam sejarah peradaban manusia, petani bekerja mengembangkan budaya tanam dengan memanfaatkan potensi alam untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Petani merupakan komunitas mandiri.

Nenek moyang memanfaatkan pupuk hijau dan kandang untuk menjaga kesuburan tanah, membiakkan benih sendiri, menjaga keseimbangan alam hayati dengan larangan adat. Mereka mempunyai sistem organisasi sosial yang sangat menjaga keselarasan, seperti organisasi Subak di Bali dan Lumbung Desa di pedesaan Jawa.

Dengan pertanian modern, petani justru tidak mandiri Padahal, FAO (lembaga pangan PBB), telah menegaskan Hak-Hak Petani (Farmer‘s Rights) sebagai penghargaan bagi petani atas sumbangan mereka. Hak-hak Petani merupakan pengakuan terhadap petani sebagai pelestari, pemulia, dan penyedia sumber genetik tanaman.

Hak-hak petani dalam deklarasi tersebut mencakup: hak atas tanah, hak untuk memiliki, melestarikan dan mengembangkan sumber keragaman hayati, hak untuk memperoleh makanan yang aman, hak untuk mendapatkan keadilan harga dan dorongan untuk bertani secara berkelanjutan, hak memperoleh informasi yang benar, hak untuk melestarikan, memuliakan, mengembangkan, saling tukar-menukar dan menjual benih serta tanaman, serta hak untuk memperoleh benihnya kembali secara aman yang kini tersimpan pada bank-bank benih internasional (Wacana, edisi 18, Juli-Agustus 1999).

Apa yang dikembangkan oleh para ilmuwan telah membedakan mana yang maju dan terbelakang, modern dan tradisional, serta efisien dan tidak efisien. Sedangkan buktinya, sistem pertanian yang disebut sebagai yang terbelakang, tradisional dan tidak efisien itu ternyata lebih bersifat ekologis, tidak merusak alam.